EKONOMI
KOPERASI
ARTIKEL
“FAST FOOD,
JUNK FOOD dan BAHAYANYA BAGI KESEHATAN”
Dosen
:
TRI
DAMAYANTI
Disusun
Oleh:
IRA
RIMELFI (23215417)
KELAS
2EB04
JURUSAN
AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
FAST FOOD, JUNK FOOD dan BAHAYANYA BAGI KESEHATAN
Junk
Food yang termasuk Fast Food atau biasa dikenal dengan makanan cepat saji
merupakan suatu produk makanan yang sudah umum dan telah mendunia di abad
ini. Junk food merupakan istilah yang mendeskripsikan
makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi atau makanan
yang mempunyai kalori tinggi tetapi nilai gizinya sedikit atau sama sekali
tidak ada nilai gizinya.
Dengan
mengkonsumsi jenis makanan yang tergolong junk food, justru orang tidak akan
merasa kenyang, sehingga hal itu justru akan menyebabkan seseorang makan dengan
berlebihan, yang nantinya akan membuat seseorang bermasalah dengan berat badan
dan juga kesehatannya.
Ada berbagai jenis junk
food yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari mulai dari makanan gorengan, mi
instan, makanan daging berlemak, dan lain sebagainya. Mengkonsumsi junk food
yang termasuk fast food kategori pertama banyak mengandung minyak, lemak
(terutama lemak jenuh dan minyak trans), memiliki rasanya asin karena banyak
gula, jelas merupakan makanan yang tidak sehat jika dikonsumsi secara berlebihan
sangat beresiko bagi kesehatan. Terlebih makanan ini mengandung berbagai bahan
kimia yang tidak baik bagi kesehatan. Bahan kimia ini antara lain pewarna
makanan, pengawet, penyedap, pemanis, lemak, dan lain-lain.
JENIS – JENIS JUNK FOOD
a. Ayam Goreng Amerika
Ayam
goreng Amerika atau yang sering dikenal dengan istilah fried chicken merupakan
salah satu makanan cepat saji yang paling digemari. Berbagai restoran baik dari
dalam dan luar negeri telah menjajakan ayam goreng ini.
Alasan
ayam goreng Amerika (fried chicken) kurang sehat:
Biasa
menggunakan ayam ras yang biasanya diberikan suntikan hormon dalam
perkembangbiakannya. Ayam jenis ini memiliki kandungan lemak yang banyak.
Minyak yang digunakan untuk menggoreng ayam ini biasanya memiliki titik didih
yang tinggi. Minyak seperti ini mengandung kolesterol. Agar mendapatkan kulit
ayam yang kering tapi bagian dalamnya tetap nikmat, ayam digoreng dengan
menggunakan deep frying pada suhu yang tinggi. Teknik ini membuat minyak
semakin terserap ke dalam daging ayam, bisa mencapai 65%.
b. Sosis dan Nugget
Sosis dan
nugget juga merupakan salah satu makanan yang digemari. Misalnya untuk burger
atau hotdog. Sosis dan nugget tidak hanya tersedia di restoran cepat saji, tapi
juga tersedia dan dijual di berbagai pasar swalayan.
Alasan
sosis dan nugget kurang sehat:
Sosis dan
nugget sudah melewati berbagai tahap proses pengolahan yang mengalami
penambahan berbagai zat pengawet atau pewarna yang membuat kerja ginjal menjadi
berat. Menggunakan daging yang tidak jelas. Karena sudah melalui proses
pengolahan, bahan yang digunakan menjadi tidak dapat diketahui dengan pasti.
Bagian kulit atau bahkan tulang rawan mungkin digunakan agar biaya produksi
dapat diminimalkan.
c. Bakso
Bakso
merupakan makanan yang paling tersedia. Di mana-mana, dengan mudah dijumpai
penjual bakso, dari mal hingga daerah perumahan. Bakso dengan berbagai
sajiannya memang sungguh nikmat. Tapi ternyata bakso juga kurang sehat jika
dimakan secara sembarangan.
Alasan
bakso kurang sehat:
Biasanya
menggunakan daging yang berlemak tinggi yang dapat menyebabkan kolesterol. Ada
bakso yang mengandung boraks atau formalin yang sangat berbahaya untuk tubuh.
d. Makanan Gorengan
Golongan
makanan ini kandungan kalorinya tinggi, kandungan lemak atau minyak dan
oksidanya tinggi. Bila dikonsumsi secara regular dapat menyebabkan kegemukan,
mengakibatkan hiperlipitdema dan penyakit jantung koroner.
e. Makanan Kalengan
Baik
yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya sudah
banyak dirusak, terlebih kandungan vitaminnya hampirseluruhnya dirusak.
Kandungan proteinnya telah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya
lambat. Nilai gizinya jauh berkurang. Salain itu banyak buah kalengan
berkadar gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair sehingga
penyerapannya sangat cepat. Dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula
darah meningkat, memberatkan beban pankreas. Bersamaan dengan tingginya kalori,
dapat menyebabkan obesitas.
|
f. Makanan Asinan
Dalam
proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan, hal ini
dapat mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas,
menyebabkan kerusakan ginjal dan hipertensi. Pada proses pengasinan sering
ditambahkan amonium nitrit yang menyebabkan peningkatan bahaya kanker hidung
dan tenggorokan. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lender lambung dan
usus.
|
g. Makanan Daging yang Diproses
(Hamburger, Sosis, dan lain-lain)
Dalam
makanan tersebut terkandung garam nitrit yang dapat menyebabkan kanker, juga
mengandung pengawet atau pewarna yang memberatkan fungsi hati atau hepar.
Kadar natrium hamburger tinggi, mengkonsumsi dalam jumlah besar dapat mengguncangkan tekanan darah dan memberatkan kerja ginjal. |
h. Makanan dari Daging Berlemak
Walaupun
makan ini mengandung protein yang baik, vitamin dan mineral tetapi dalam
daging berlemak terkandung lemak jenuh dan kolestrol yang sudah divonis
sebagai pencetus penyakit jantung. Mengkonsumsi makanan ini dalam jumlah
banyak dan waktu lama dapat menyebabkan pernyakit jantung koroner dan tumor
ganas (kanker usus besar), kanker payudara dan lain sebagainya.
|
i. Olahan Keju
Sering
mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan hingga gula
darah meningkat. Mengkonsumsi kue keju yang mengandung telur menyebabkan
kurang nafsumakan.
|
j.
Mi Instan
Makanan
ini tergolong makanan dengan kadar garam yang tinggi, miskin vitamin dan
mineral. Kadar garam tinggi menyebabkan beratnya tugas ginjal, meningkatkan
tekanan darah dan mengandung trans lipid, memberatkan kerja pembuluh darah
jantung.
|
k. Makanan yang Dipanggang atau Dibakar
Makanan
yang dibakar mengandung zat penyebab kanker.
|
l. Sajian Manis Beku
Yang
termasuk golongan ini adalahes krim. Makanan
ini punya 3 masalah karena mengandung mentega tinggi yang menyebabkan
obesitas, kadar gula yang tinggi mengurangi nafsu makan dan temperaturerendah
sehingga mempengaruhi usus.
|
m. Manisan Kering
Makanan ini mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan amonium menghasilkan zat karsiogenik juga mengandung esensial tambahan yang merusak hati dan organ lain, mengandung kadar garam tinggi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan memberatkan kerja ginjal.
Makanan ini mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan amonium menghasilkan zat karsiogenik juga mengandung esensial tambahan yang merusak hati dan organ lain, mengandung kadar garam tinggi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan memberatkan kerja ginjal.
BAHAN YANG TERKANDUNG DALAM JUNK
FOOD
1. Gula
Kandungan gula yang terdapat dalam
junk
food, dapat merusak gigi dan menyebabkan terjadinya kavitas atau gigi
berlubang. Selain itu sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula juga
membuat kadar insulin dalam tubuh tidak stabil dan memicu terjadinya penyakit
kencing manis di kemudian hari
2. Kalori
Junk
food menyebabkan terjadinya obesitas atau kegemukan karena nilai kalori yang
tinggi. Obesitas juga akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kencing
manis, jantung, pembuluh darah, dan stroke.
3. Lemak
Makanan tinggi lemak, terutama
lemak jahat yang terdapat dalam junk food dapat meningkatkan kadar lemak dalam
darah dan meningkatkan resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah oleh plak
lemak (aterosklerosis), tekanan darah tinggi, jantung dan kanker dikemudian
hari.
4. Garam
Terlalu banyak mengkonsumsi garam
dapat memicu terjadinya penyakit tekanan darah tinggi.
5. Pengawet atau pewarna buatan dan MSG
Zat pewarna dan pengawet buatan
dapat merusak persarafan dan meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker, juga
dapat membuat anak menjadi hiperaktif. Sedangkan pemakaian MSG (mono sodium
glutamat) atau penyedap rasa, yang biasanya terdapat dalam junk food dapat
memberikan efek samping seperti: kemerahan pada kulit, sakit kepala,
mual-muntah, gejala asma, sesak napas, panik, jantung berdebar, kejang atau
depresi.
6. Antibiotik
Antibiotik yang terkandung dalam
daging junk food dapat mengganggu keseimbangan kesehatan tubuh, sistem
reproduksi bahkan dapat menyebabkan kanker.
BAHAYA
YANG DITIMBULKAN JUNK FOOD TERHADAP KESEHATAN
1.
Junk Food Mengandung Kalori yang
Berlebih
Makanan merupakan bahan bakar bagi tubuh kita. Ia memiliki
dampak langsung pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Junk food kebanyakan
merupakan makanan cepat saji yang didalamnya mengandung karbohidrat, gula,
lemak sehat, dan garam (natrium). Satu porsi junk food menawarkan sejumlah
besar kalori, akan tetapi nilai gizi di dalamnya hanya sedikit atau
bahkan tidak ada sama sekali.
Sebuah studi 2013 yang diterbitkan di JAMA Pediatrics menunjukkan
bahwa banyak anak-anak dan remaja yang lebih memilih mengambil resiko
mendapatkan kalori lebih dalam makanan cepat saji dan restoran daripada makanan
yang disajikan di rumah. Menurut National Institutes of Health, beberapa
makanan cepat saji secara keseluruhan hanya mengandung kalori dalam jumlah yang
tinggi, di mana hal tersebut sangat berdampak pada kelebihan berat badan yang
merupakan salah satu faktor peningkatan risiko untuk berbagai masalah kesehatan
kronis.
Terlalu sering mengkonsumsi makanan cepat saji untuk
menggantikan makanan bergizi dapat menyebabkan gizi buruk serta kesehatan yang
buruk bagi kita.
2.
Obesitas
Junk food memainkan peran utama dalam epidemi obesitas. Pada
tahun 2050, tingkat obesitas di AS diperkirakan akan mencapai 42 persen,
menurut para peneliti di Harvard University. Anak-anak yang makan makanan cepat
saji sebagai bagian rutin dari diet mereka mengkonsumsi lebih banyak lemak,
karbohidrat dan gula olahan dan kurang serat daripada mereka yang tidak makan makanan
cepat saji secara teratur.
Junk food dalam diet anak-anak ini menyumbang 187 kalori
ekstra per hari, yang mengarah ke 6 pon tambahan berat badan per tahun.
Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes dan banyak kondisi
kesehatan kronis lainnya.
Contoh obesitas terjadi bukan hanya pada anak-anak namun
juga orang dewasa, seperti yang telah banyak diketahui di youtube beberapa
orang dengan bobot tubuh super berat akibat kecanduan junk food hingga
meninggal dunia.
3.
Resiko Penyakit Diabetes
Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjangkitnya
penyakit diabetes adalah karena diet yang tidak sehat, salah satunya karena
makanan yang kita konsumsi merupakan makanan sampah. Ketika tubuh menyerap
asupan gizi dari yang berasal dari makanan sehat, hal ini berarti tubuh
mendapatkan pasokan glukosa yang membantu menjaga sensitivitas insulin.
Sedangkan ketika tubuh menyerap asupan makanan junk food, hal ini bisa
mengakibatkan stres yang berlebihan pada metabolisme tubuh sehingga
mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar. Karena
junk food tidak memiliki kandungan serat, konsumsi secara langsung menghasilkan
lonjakan kadar gula. Selanjutnya, konsumsi junk food menyebabkan obesitas,
salah satu alasan utama untuk resistensi insulin dan pengembangan diabetes.
4.
Depresi
Akibat terlalu sering mengkonsumsi junk food, banyak
perubahan hormonal terjadi, terutama pada kalangan remaja, yang membuat mereka
rentan terhadap perubahan suasana hati dan perubahan perilaku. Karena
mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting dalam
tubuh, yang meningkatkan kemungkinan para remaja menderita depresi hingga 58%.
Diet yang sehat akan sangat berperan penting dalam menjaga keseimbangan
hormonal.
Selain itu. kandungan dalam makanan cepat saji seperti
garam, daging olahan, nitrat, dan MSG dapat memicu terjadinya sakit kepala.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gizi Kesehatan Masyarakat
menunjukkan bahwa makan makanan yang dipanggang seperti donat, croissant, kue
dan makanan cepat saji seperti pizza, hamburger, hot dog) mungkin berhubungan
dengan depresi. Orang yang makan makanan cepat saji adalah 51 persen lebih
mungkin mengembangkan depresi dibandingkan mereka yang makan sedikit atau tidak
ada makanan cepat saji.
5.
Masalah pada Sistem Pencernaan
Bagi para pecandu junk food, mereka akan lebih beresiko
mengalami gangguan pencernakan seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD)
dan sindrom iritasi usus (IBS). Seperti yang kita ketahui bahwa junk food lebih
banyak mengandung kalori daripada nilai nutrisi. Saat kita mengkonsumsi junk food
yang digoreng, kandungan minyaknya akan tersimpan dalam dinding lapisan perut.
Hal ini dapat meningkatkan produksi asam. Lalu rempah-rempah yang ada di
dalamnya dapat mengiritasi lapisan lambung, sehingga dapat memperburuk resiko
GERD dan gangguan pencernakan. Kurangnya serat dalam kandungan junk food dapat
menghambat pencernaan, meningkatkan masalah seperti sembelit dan wasir.
6.
Kelelahan dan Kelemahan
Junk food tidak memiliki jumlah nutrisi penting yang
diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan serta fungsi dari semua sistem dalam
tubuh secara keseluruhan seperti protein dan vitamin. Meskipun jenis makanan
ini bisa membuat perut terasa kenyang dan puas, namun ia gagal dalam memberikan
asupan energi instan. Sehingga membuat tubuh terasa lemah dan lelah
beberapa saat setelah mengkonsumsinya. Jika tubuh hanya menyerap semua jenis
makanan yang tergolong junk food selama periode waktu tertentu, maka hal
tersebut bisa mengakibatkan kelelahan kronis. Junk food dapat menurunkan
tingkat energi tubuh ke tingkat yang mungkin menjadikan tubuh sulit atau bahkan
tidak bisa melakukan rutinitas sehari-hari.
7.
Fluktuasi Kadar Gula dalam Darah
Mengkonsumsi junk food yang tidak mengandung kadar gula yang
tinggi dapat membuat metabolisme dalam tubuh mengalami stress. Gula menyebabkan
pankreas mengeluarkan jumlah insulin yang lebih banyak untuk mencegah lonjakan
drastis kadar gula dalam darah. Karena junk food tidak memiliki kandungan
karbohidrat dan protein yang cukup, jangan heran jika kadar gula dalam darah
menurun secara tiba-tiba setelah kita mengkonsumsi junk food. Hal ini membuat
kita gampang emosi dan timbul keinginan untuk mengkonsumsi junk food
dalam porsi berlebih.
8. Menurunkan Keceradasan Otak
Sebuah
studi yang diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity menunjukkan
bahwa satu minggu makan junk food sudah cukup untuk memicu gangguan memori pada
tikus. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lemak jahat (lemak trans) dari junk
food cenderung untuk menggantikan lemak sehat di otak dan mengganggu mekanisme
sinyal normal. Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa lemak dari junk food
memperlambat kemampuan untuk belajar keterampilan baru.
9.
Peningkatan Resiko Penyakit Jantung
Kandungan dalam Junk food sarat akan lemak jenuh dan lemak
trans yang secara langsung meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida
dalam darah, dimana hal tersebut dapat berkontribusi terhadap pembentukan plak
dan penyakit jantung. Selain itu, mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan
lonjakan gula garah yang meningkat secara tiba-tiba, junk food merusak
lapisan-lapisan pembuluh darah yang menyebabkan peradangan kronis. Peradangan
ini menyebabkan kolesterol jahat menempel pada dinding arteri dan menghalangi
aliran darah ke jantung, sehingga serangan jantung pun kapan saja bisa
terjadi. Lemak dari junk food dapat terakumulasi dalam tubuh selama periode
waktu tertentu yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Dalam kondisi berat
badan yang semakin meningkat, resiko terkena serangan jantung akan lebih
tinggi.
10. Merusak Hati
Mengkonsumsi junk food selama periode waktu tertentu dapat
memiliki efek yang merugikan pada organ hati, hal ini serupa dengan efek yang
ditimbulkan pada seorang pecandu alkohol. Sebuah studi menunjukkan bahwa
seseorang yang lebih sering mengkonsumsi junk food dan menjauhi olahraga
memiliki perubahan enzim hati dalam waktu empat minggu. Perubahan ini serupa
dengan yang diamati pada orang dengan penyalahgunaan alkohol. Menurut beberapa
penelitian, hal itu dikarenakan terjadinya pengendapan lemak trans yang
ditemukan dalam sejumlah junk food di organ hati sehingga menyebabkan disfungsi
pada organ tersebut.
11. Peningkatan Resiko Gangguan Ginjal
Saat kita mengkonsumsi junk food seperti kentang goreng
maupun keripik yang rasanya begitu memanjakan lidah, tanpa kita sadari kandungan
garam halus yang ada didalamnya dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim,
sehingga meningkatkan keinginan untuk terus mengkonsumsi makanan ini. Kandungan
lemak jahat dan natrium yang tinggi dari garam tersebut mampu mengganggu
keseimbangan sodium-potasium tubuh yang dapat menyebabkan hipertensi. Hal ini
dapat mengganggu fungsi ginjal sebagai penyaring semua racun dari darah.
12. Peningkatan Resiko Kanker
Kurangnya serat adalah alasan utama mengapa konsumsi junk
food sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker pada sistem pencernaan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer Prevention
mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi
gula dan lemak dapat meningkatkan peluang terkenanya kanker kolorektal. Studi
lain dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle menunjukkan bahwa
pria yang makan makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam sebulan telah
menunjukkan peningkatan risiko kanker prostat.
13. Masalah pada Kulit dan Tulang
Mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula seperti
junk food, dapat menyebabkan bakteri yang berada di mulut menghasilkan asam
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada gigi serta menghancurkan enamel gigi,
yang merupakan faktor terjadinya gigi berlubang. Ketika enamel gigi Anda
hilang, tidak bisa diganti. Selain itu kandungan natrium yang berlebih dalam
junk food juga dapat meningkatkan resiko terkena osteoporosis (tulang rapuh).
14. Kekurangan Gizi
Pengolahan
makanan yang menghilangkan vitamin, mineral dan serat membuat makanan tersebut
nihil sumber gizi sehat atau kurang lebih jadi makanan sampah. Anak-anak yang
makan banyak junk food dapat mengembangkan kekurangan gizi yang menyebabkan
energi yang rendah, perubahan suasana hati, gangguan tidur dan prestasi
akademis yang buruk, antara kondisi kesehatan lainnya, setidaknya itulah yang
disampaikan menurut penelitian dari University of New Hampshire Cooperative
Extension.
Lalu Mengapa Kita Ketagihan dengan
Junk Food, Meskipun Kita Tahu itu Berbahaya?
Berdasarkan
artikel yang dipublikasikan jamesclear.com, Steven Witherly adalah seorang
ilmuwan makanan yang telah menghabiskan 20 tahun terakhir mempelajari apa yang
membuat makanan tertentu yang lebih adiktif (dan lezat) daripada yang lain.
Menurut
Witherly, ketika Anda makan makanan lezat, ada dua faktor yang membuat
pengalaman menyenangkan.
1.
Ada sensasi makan makanan. Ini
termasuk apa yang dirasakan lidah seperti (asin, manis, umami, dll), serta bau
yang kita cium.Hal tersebut dikenal sebagai “orosensation”.
Perusahaan
makanan akan menghabiskan jutaan dolar untuk menemukan tingkat yang paling
memuaskan dari makanan junk food seperti keripik kentang. Ilmuwan perusahaan
mereka, akan menguji jumlah yang sempurna fizzle dalam soda. Faktor-faktor ini
semua bergabung untuk menciptakan sensasi pada otak Anda terhadap makanan atau
minuman tertentu.
2.
Makeup makronutrien sebenarnya dari
makanan – campuran protein, lemak, dan karbohidrat yang dikandungnya. Dalam
kasus junk food, produsen makanan mencari kombinasi sempurna garam, gula, dan
lemak yang menggairahkan otak Anda dan membuat Anda datang kembali untuk makan
lebih.
BAGAIMANA SOLUSINYA UNTUK
MENGHINDARI JUNK FOOD ?
Berikut
ini beberapa tips untuk menghindari junk food :
1. Hal ini sangat berkaitan erat dengan perilaku orang tua, dimana junk food tersebut tak seharusnya dikenalkan pada anak-anak di usia dini. Faktanya saat ini saat bermai ke mall, di Indonesia saja restoran cepat saji dipenuhi dengan keluarga dengan anak-anaknya yang berusia dini. Mungkinkah mereka tidak mengetahui bahaya nya?
1. Hal ini sangat berkaitan erat dengan perilaku orang tua, dimana junk food tersebut tak seharusnya dikenalkan pada anak-anak di usia dini. Faktanya saat ini saat bermai ke mall, di Indonesia saja restoran cepat saji dipenuhi dengan keluarga dengan anak-anaknya yang berusia dini. Mungkinkah mereka tidak mengetahui bahaya nya?
Orangtua
seharusnya memberikan pendidikan pada anak tentang makanan sampah dan
bahayanya, selain itu, orang tua lebih hati-hati memilih produk makanan untuk
anak-anak. Atau ketika anak sekolah orang tua memasak makanan di rumah untuk
bekal makan siang.
2. Benefit bagi perusahaan berupa uang memanglah besar dari junk food, namun nyatanya berefek tidak baik bagi kesehatan. Mungkin kitalah yang harus cerdas memilih makanan yang baik untuk tubuh kita sendiri dan anak-anak kita. Jika tidak? mungkin beragam penyakit di atas menerpa kita.
3. Mengkonsumsi beras merah
sebagai pengganti nasi putih, karena beras merah dipercaya mengandung
lebih banyak serat yang selain dapat membuat perut kenyang, tapi juga
memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh.
4. Mengkonsumsi gandum / oat, karena gandum banyak memiliki kandungan serat, protein, asam lemak yang baik, bahan kimia tanaman, vitamin, dan mineral seperti tembaga, besi, seng dan magnesium yang membuat sarapan lebih sempurna.
5. Mengkonsumsi buah-buahan serta menghindari jus kemasan, hal ini dikarenakan jus kemasan mengandung banyak pengawet dan bahan kimia yang membuatnya tidak sehat. Selain itu, untuk membuat tekstur jus sangat halus, semua bagian yang kaya serat akan dihilangkan selama pemrosesan. Jadi, ketika minum jus kemasan, itu berarti kita menambah asupan gula dalam tubuh. Sebaliknya, jus buah gantikan dengan buah-buahan segar utuh. Mereka akan meningkatkan asupan serat dengan manfaat tambahan vitamin.
6. Mengkonsumsi sayuran berdaun seperti bayam, selada termasuk dalam makanan kaya serat yang tinggi akan membantu mengurangi kadar gula darah. Pastikan Anda menyertakan setidaknya satu porsi yang kaya akan protein, baik itu dal, kacang-kacangan, telur atau ikan ke dalam menu harian.
4. Mengkonsumsi gandum / oat, karena gandum banyak memiliki kandungan serat, protein, asam lemak yang baik, bahan kimia tanaman, vitamin, dan mineral seperti tembaga, besi, seng dan magnesium yang membuat sarapan lebih sempurna.
5. Mengkonsumsi buah-buahan serta menghindari jus kemasan, hal ini dikarenakan jus kemasan mengandung banyak pengawet dan bahan kimia yang membuatnya tidak sehat. Selain itu, untuk membuat tekstur jus sangat halus, semua bagian yang kaya serat akan dihilangkan selama pemrosesan. Jadi, ketika minum jus kemasan, itu berarti kita menambah asupan gula dalam tubuh. Sebaliknya, jus buah gantikan dengan buah-buahan segar utuh. Mereka akan meningkatkan asupan serat dengan manfaat tambahan vitamin.
6. Mengkonsumsi sayuran berdaun seperti bayam, selada termasuk dalam makanan kaya serat yang tinggi akan membantu mengurangi kadar gula darah. Pastikan Anda menyertakan setidaknya satu porsi yang kaya akan protein, baik itu dal, kacang-kacangan, telur atau ikan ke dalam menu harian.
Sumber:
http://halosehat.com/makanan/makanan-berbahaya/bahaya-junk-food-bagi-kesehatan
http://joice99.blogspot.co.id/2013/07/makalah-junk-food.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar