Kamis, 06 Oktober 2016

“FAST FOOD, JUNK FOOD dan BAHAYANYA BAGI KESEHATAN”


EKONOMI KOPERASI
ARTIKEL
FAST FOOD, JUNK FOOD dan BAHAYANYA BAGI KESEHATAN




Dosen :
TRI DAMAYANTI

Disusun Oleh:
IRA RIMELFI (23215417)

KELAS 2EB04
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016


FAST FOOD, JUNK FOOD dan BAHAYANYA BAGI KESEHATAN


Junk Food yang termasuk Fast Food atau biasa dikenal dengan makanan cepat saji merupakan suatu produk makanan yang sudah umum dan telah mendunia di abad ini.  Junk food merupakan istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi atau makanan yang mempunyai kalori tinggi tetapi nilai gizinya sedikit atau sama sekali tidak ada nilai gizinya.
Dengan mengkonsumsi jenis makanan yang tergolong junk food, justru orang tidak akan merasa kenyang, sehingga hal itu justru akan menyebabkan seseorang makan dengan berlebihan, yang nantinya akan membuat seseorang bermasalah dengan berat badan dan juga kesehatannya.
Ada berbagai jenis junk food yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari mulai dari makanan gorengan, mi instan, makanan daging berlemak, dan lain sebagainya. Mengkonsumsi junk food yang termasuk fast food kategori pertama banyak mengandung minyak, lemak (terutama lemak jenuh dan minyak trans), memiliki rasanya asin karena banyak gula, jelas merupakan makanan yang tidak sehat jika dikonsumsi secara berlebihan sangat beresiko bagi kesehatan. Terlebih makanan ini mengandung berbagai bahan kimia yang tidak baik bagi kesehatan. Bahan kimia ini antara lain pewarna makanan, pengawet, penyedap, pemanis, lemak, dan lain-lain.




JENIS – JENIS JUNK FOOD
a. Ayam Goreng Amerika
Ayam goreng Amerika atau yang sering dikenal dengan istilah fried chicken merupakan salah satu makanan cepat saji yang paling digemari. Berbagai restoran baik dari dalam dan luar negeri telah menjajakan ayam goreng ini.
Alasan ayam goreng Amerika (fried chicken) kurang sehat:
Biasa menggunakan ayam ras yang biasanya diberikan suntikan hormon dalam perkembangbiakannya. Ayam jenis ini memiliki kandungan lemak yang banyak. Minyak yang digunakan untuk menggoreng ayam ini biasanya memiliki titik didih yang tinggi. Minyak seperti ini mengandung kolesterol. Agar mendapatkan kulit ayam yang kering tapi bagian dalamnya tetap nikmat, ayam digoreng dengan menggunakan deep frying pada suhu yang tinggi. Teknik ini membuat minyak semakin terserap ke dalam daging ayam, bisa mencapai 65%.
b. Sosis dan Nugget
Sosis dan nugget juga merupakan salah satu makanan yang digemari. Misalnya untuk burger atau hotdog. Sosis dan nugget tidak hanya tersedia di restoran cepat saji, tapi juga tersedia dan dijual di berbagai pasar swalayan.
Alasan sosis dan nugget kurang sehat:
Sosis dan nugget sudah melewati berbagai tahap proses pengolahan yang mengalami penambahan berbagai zat pengawet atau pewarna yang membuat kerja ginjal menjadi berat. Menggunakan daging yang tidak jelas. Karena sudah melalui proses pengolahan, bahan yang digunakan menjadi tidak dapat diketahui dengan pasti. Bagian kulit atau bahkan tulang rawan mungkin digunakan agar biaya produksi dapat diminimalkan.


c. Bakso
Bakso merupakan makanan yang paling tersedia. Di mana-mana, dengan mudah dijumpai penjual bakso, dari mal hingga daerah perumahan. Bakso dengan berbagai sajiannya memang sungguh nikmat. Tapi ternyata bakso juga kurang sehat jika dimakan secara sembarangan.
Alasan bakso kurang sehat:
Biasanya menggunakan daging yang berlemak tinggi yang dapat menyebabkan kolesterol. Ada bakso yang mengandung boraks atau formalin yang sangat berbahaya untuk tubuh.
d. Makanan Gorengan
Golongan makanan ini kandungan kalorinya tinggi, kandungan lemak atau minyak dan oksidanya tinggi. Bila dikonsumsi secara regular dapat menyebabkan kegemukan, mengakibatkan hiperlipitdema dan penyakit jantung koroner.
e. Makanan Kalengan
Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya sudah banyak dirusak, terlebih kandungan vitaminnya hampirseluruhnya dirusak. Kandungan proteinnya telah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya lambat. Nilai gizinya jauh berkurang. Salain itu banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair sehingga penyerapannya sangat cepat. Dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat, memberatkan beban pankreas. Bersamaan dengan tingginya kalori, dapat menyebabkan obesitas.
f. Makanan Asinan
Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan, hal ini dapat mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas, menyebabkan kerusakan ginjal dan hipertensi. Pada proses pengasinan sering ditambahkan amonium nitrit yang menyebabkan peningkatan bahaya kanker hidung dan tenggorokan. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lender lambung dan usus.
g. Makanan Daging yang Diproses (Hamburger, Sosis, dan lain-lain)
Dalam makanan tersebut terkandung garam nitrit yang dapat menyebabkan kanker, juga mengandung pengawet atau pewarna yang memberatkan fungsi  hati atau hepar.

Kadar natrium hamburger  tinggi, mengkonsumsi dalam jumlah besar dapat mengguncangkan tekanan darah dan memberatkan kerja ginjal.
h. Makanan dari Daging Berlemak
Walaupun makan ini mengandung protein yang baik, vitamin dan mineral tetapi dalam daging berlemak terkandung lemak jenuh dan kolestrol yang sudah divonis sebagai pencetus penyakit jantung. Mengkonsumsi makanan ini dalam jumlah banyak dan waktu lama dapat menyebabkan pernyakit jantung koroner dan tumor ganas (kanker usus besar), kanker payudara dan lain sebagainya.
i. Olahan Keju
Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan hingga gula darah meningkat. Mengkonsumsi kue keju yang mengandung telur menyebabkan kurang nafsumakan.

j. Mi Instan
Makanan ini tergolong makanan dengan kadar garam yang tinggi, miskin vitamin dan mineral. Kadar garam tinggi menyebabkan beratnya tugas ginjal, meningkatkan tekanan darah dan mengandung trans lipid, memberatkan kerja pembuluh darah jantung.
k. Makanan yang Dipanggang atau Dibakar
Makanan yang dibakar mengandung zat penyebab kanker.


l. Sajian Manis Beku
Yang termasuk golongan ini adalahes krim. Makanan  ini punya 3 masalah karena mengandung mentega tinggi yang menyebabkan obesitas, kadar gula yang tinggi mengurangi nafsu makan dan temperaturerendah sehingga mempengaruhi usus.
m. Manisan Kering
Makanan ini mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan amonium menghasilkan zat karsiogenik juga mengandung esensial  tambahan yang merusak hati dan organ lain, mengandung kadar garam tinggi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan memberatkan kerja ginjal.

BAHAN YANG TERKANDUNG DALAM JUNK FOOD
1.      Gula
Kandungan gula yang terdapat dalam  junk food, dapat merusak gigi dan menyebabkan terjadinya kavitas atau gigi berlubang. Selain itu sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula juga membuat kadar insulin dalam tubuh tidak stabil  dan memicu terjadinya penyakit kencing manis di kemudian hari
2. Kalori
Junk food menyebabkan terjadinya obesitas atau kegemukan karena nilai kalori yang tinggi. Obesitas juga akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kencing manis, jantung, pembuluh darah, dan stroke.
3. Lemak
Makanan tinggi lemak, terutama lemak jahat yang terdapat dalam junk food dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah dan meningkatkan resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah oleh plak lemak (aterosklerosis), tekanan darah tinggi, jantung dan kanker dikemudian hari.
4. Garam
Terlalu banyak mengkonsumsi garam dapat memicu terjadinya penyakit tekanan darah tinggi.
5. Pengawet atau pewarna buatan dan MSG
Zat pewarna dan pengawet buatan dapat merusak persarafan dan meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker, juga dapat membuat anak menjadi hiperaktif. Sedangkan pemakaian MSG (mono sodium glutamat) atau penyedap rasa, yang biasanya terdapat dalam junk food dapat memberikan efek samping seperti: kemerahan pada kulit, sakit kepala, mual-muntah, gejala asma, sesak napas, panik, jantung berdebar, kejang atau depresi.
6. Antibiotik
Antibiotik yang terkandung dalam daging junk food dapat mengganggu keseimbangan kesehatan tubuh, sistem reproduksi bahkan dapat menyebabkan kanker.

BAHAYA YANG DITIMBULKAN JUNK FOOD TERHADAP KESEHATAN
1.      Junk Food Mengandung Kalori yang Berlebih
Makanan merupakan bahan bakar bagi tubuh kita. Ia memiliki dampak langsung pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Junk food kebanyakan merupakan makanan cepat saji yang didalamnya mengandung karbohidrat, gula, lemak sehat, dan garam (natrium). Satu porsi junk food menawarkan sejumlah besar kalori, akan  tetapi nilai gizi di dalamnya hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Sebuah studi 2013 yang diterbitkan di JAMA Pediatrics menunjukkan bahwa banyak anak-anak dan remaja yang lebih memilih mengambil resiko mendapatkan kalori lebih dalam makanan cepat saji dan restoran daripada makanan yang disajikan di rumah. Menurut National Institutes of Health, beberapa makanan cepat saji secara keseluruhan hanya mengandung kalori dalam jumlah yang tinggi, di mana hal tersebut sangat berdampak pada kelebihan berat badan yang merupakan salah satu faktor peningkatan risiko untuk berbagai masalah kesehatan kronis.
Terlalu sering mengkonsumsi makanan cepat saji untuk menggantikan makanan bergizi dapat menyebabkan gizi buruk serta kesehatan yang buruk bagi kita.
2.      Obesitas
Junk food memainkan peran utama dalam epidemi obesitas. Pada tahun 2050, tingkat obesitas di AS diperkirakan akan mencapai 42 persen, menurut para peneliti di Harvard University. Anak-anak yang makan makanan cepat saji sebagai bagian rutin dari diet mereka mengkonsumsi lebih banyak lemak, karbohidrat dan gula olahan dan kurang serat daripada mereka yang tidak makan makanan cepat saji secara teratur.

Junk food dalam diet anak-anak ini menyumbang 187 kalori ekstra per hari, yang mengarah ke 6 pon tambahan berat badan per tahun. Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes dan banyak kondisi kesehatan kronis lainnya.

Contoh obesitas terjadi bukan hanya pada anak-anak namun juga orang dewasa, seperti yang telah banyak diketahui di youtube beberapa orang dengan bobot tubuh super berat akibat kecanduan junk food hingga meninggal dunia.

3.      Resiko Penyakit Diabetes
Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjangkitnya penyakit diabetes adalah karena diet yang tidak sehat, salah satunya karena makanan yang kita konsumsi merupakan makanan sampah. Ketika tubuh menyerap asupan gizi dari yang berasal dari makanan sehat, hal ini berarti tubuh mendapatkan pasokan glukosa yang membantu menjaga sensitivitas insulin. Sedangkan ketika tubuh menyerap asupan  makanan junk food, hal ini bisa mengakibatkan stres yang berlebihan pada metabolisme tubuh sehingga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar. Karena junk food tidak memiliki kandungan serat, konsumsi secara langsung menghasilkan lonjakan kadar gula. Selanjutnya, konsumsi junk food menyebabkan obesitas, salah satu alasan utama untuk resistensi insulin dan pengembangan diabetes.
4.      Depresi
Akibat terlalu sering mengkonsumsi junk food, banyak perubahan hormonal terjadi, terutama pada kalangan remaja, yang membuat mereka rentan terhadap perubahan suasana hati dan perubahan perilaku. Karena mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting dalam tubuh, yang meningkatkan kemungkinan para remaja menderita depresi hingga 58%. Diet yang sehat akan sangat berperan penting dalam menjaga keseimbangan hormonal.
Selain itu. kandungan dalam makanan cepat saji seperti garam, daging olahan, nitrat, dan MSG dapat memicu terjadinya sakit kepala. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gizi Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa makan makanan yang dipanggang seperti donat, croissant, kue dan makanan cepat saji seperti pizza, hamburger, hot dog) mungkin berhubungan dengan depresi. Orang yang makan makanan cepat saji adalah 51 persen lebih mungkin mengembangkan depresi dibandingkan mereka yang makan sedikit atau tidak ada makanan cepat saji.
5.      Masalah pada Sistem Pencernaan
Bagi para pecandu junk food, mereka akan lebih beresiko mengalami gangguan pencernakan seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan sindrom iritasi usus (IBS). Seperti yang kita ketahui bahwa junk food lebih banyak mengandung kalori daripada nilai nutrisi. Saat kita mengkonsumsi junk food yang digoreng, kandungan minyaknya akan tersimpan dalam dinding lapisan perut. Hal ini dapat meningkatkan produksi asam. Lalu rempah-rempah yang ada di dalamnya dapat mengiritasi lapisan lambung, sehingga dapat memperburuk resiko GERD dan gangguan pencernakan. Kurangnya serat dalam kandungan junk food dapat menghambat pencernaan, meningkatkan masalah seperti sembelit dan wasir.
6.      Kelelahan dan Kelemahan
Junk food tidak memiliki jumlah nutrisi penting yang diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan serta fungsi dari semua sistem dalam tubuh secara keseluruhan seperti protein dan vitamin. Meskipun jenis makanan ini bisa membuat perut terasa kenyang dan puas, namun ia gagal dalam memberikan asupan energi instan. Sehingga  membuat tubuh terasa lemah dan lelah beberapa saat setelah mengkonsumsinya. Jika tubuh hanya menyerap semua jenis makanan yang tergolong junk food selama periode waktu tertentu, maka hal tersebut bisa mengakibatkan kelelahan kronis. Junk food dapat menurunkan tingkat energi tubuh ke tingkat yang mungkin menjadikan tubuh sulit atau bahkan tidak bisa melakukan rutinitas sehari-hari.
7.      Fluktuasi Kadar Gula dalam Darah
Mengkonsumsi junk food yang tidak mengandung kadar gula yang tinggi dapat membuat metabolisme dalam tubuh mengalami stress. Gula menyebabkan pankreas mengeluarkan jumlah insulin yang lebih banyak untuk mencegah lonjakan drastis kadar gula dalam darah. Karena junk food tidak memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang cukup, jangan heran jika kadar gula dalam darah menurun secara tiba-tiba setelah kita mengkonsumsi junk food. Hal ini membuat kita gampang emosi dan timbul keinginan untuk mengkonsumsi  junk food dalam porsi berlebih.
8.      Menurunkan Keceradasan Otak
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity menunjukkan bahwa satu minggu makan junk food sudah cukup untuk memicu gangguan memori pada tikus. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lemak jahat (lemak trans) dari junk food cenderung untuk menggantikan lemak sehat di otak dan mengganggu mekanisme sinyal normal. Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa lemak dari junk food memperlambat kemampuan untuk belajar keterampilan baru.

9.      Peningkatan Resiko Penyakit Jantung
Kandungan dalam Junk food sarat akan lemak jenuh dan lemak trans yang secara langsung meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, dimana hal tersebut dapat berkontribusi terhadap pembentukan plak dan penyakit jantung. Selain itu, mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan lonjakan gula garah yang meningkat secara tiba-tiba, junk food merusak lapisan-lapisan pembuluh darah yang menyebabkan peradangan kronis. Peradangan ini menyebabkan kolesterol jahat menempel pada dinding arteri dan menghalangi aliran darah ke jantung, sehingga  serangan jantung pun kapan saja bisa terjadi. Lemak dari junk food dapat terakumulasi dalam tubuh selama periode waktu tertentu yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Dalam kondisi berat badan yang semakin meningkat, resiko terkena serangan jantung akan lebih tinggi.
10.  Merusak Hati
Mengkonsumsi junk food selama periode waktu tertentu dapat memiliki efek yang merugikan pada organ hati, hal ini serupa dengan efek yang ditimbulkan pada seorang pecandu alkohol. Sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang lebih sering mengkonsumsi junk food dan menjauhi olahraga memiliki perubahan enzim hati dalam waktu empat minggu. Perubahan ini serupa dengan yang diamati pada orang dengan penyalahgunaan alkohol. Menurut beberapa penelitian, hal itu dikarenakan terjadinya pengendapan lemak trans yang ditemukan dalam sejumlah junk food di organ hati sehingga menyebabkan disfungsi pada organ tersebut.
11.  Peningkatan Resiko Gangguan Ginjal
Saat kita mengkonsumsi junk food seperti kentang goreng maupun keripik yang rasanya begitu memanjakan lidah, tanpa kita sadari kandungan garam halus yang ada didalamnya dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus mengkonsumsi makanan ini. Kandungan lemak jahat dan natrium yang tinggi dari garam tersebut mampu mengganggu keseimbangan sodium-potasium tubuh yang dapat menyebabkan hipertensi. Hal ini dapat mengganggu fungsi ginjal sebagai penyaring semua racun dari darah.
12.  Peningkatan Resiko Kanker
Kurangnya serat adalah alasan utama mengapa konsumsi junk food sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker pada sistem pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer Prevention mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak dapat meningkatkan peluang terkenanya kanker kolorektal. Studi lain dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle menunjukkan bahwa pria yang makan makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam sebulan telah menunjukkan peningkatan risiko kanker prostat.


13.   Masalah pada Kulit dan Tulang
Mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula seperti junk food, dapat menyebabkan bakteri yang berada di mulut menghasilkan asam yang dapat mengakibatkan kerusakan pada gigi serta menghancurkan enamel gigi, yang merupakan faktor terjadinya gigi berlubang. Ketika enamel gigi Anda hilang, tidak bisa diganti. Selain itu kandungan natrium yang berlebih dalam junk food juga dapat meningkatkan resiko terkena osteoporosis (tulang rapuh).
14.  Kekurangan Gizi
Pengolahan makanan yang menghilangkan vitamin, mineral dan serat membuat makanan tersebut nihil sumber gizi sehat atau kurang lebih jadi makanan sampah. Anak-anak yang makan banyak junk food dapat mengembangkan kekurangan gizi yang menyebabkan energi yang rendah, perubahan suasana hati, gangguan tidur dan prestasi akademis yang buruk, antara kondisi kesehatan lainnya, setidaknya itulah yang disampaikan menurut penelitian dari University of New Hampshire Cooperative Extension.

Lalu Mengapa Kita Ketagihan dengan Junk Food, Meskipun Kita Tahu itu Berbahaya?
Berdasarkan artikel yang dipublikasikan jamesclear.com, Steven Witherly adalah seorang ilmuwan makanan yang telah menghabiskan 20 tahun terakhir mempelajari apa yang membuat makanan tertentu yang lebih adiktif (dan lezat) daripada yang lain.
Menurut Witherly, ketika Anda makan makanan lezat, ada dua faktor yang membuat pengalaman menyenangkan.
1.      Ada sensasi makan makanan. Ini termasuk apa yang dirasakan lidah seperti (asin, manis, umami, dll), serta bau yang kita cium.Hal tersebut dikenal sebagai “orosensation”.
Perusahaan makanan akan menghabiskan jutaan dolar untuk menemukan tingkat yang paling memuaskan dari makanan junk food seperti keripik kentang. Ilmuwan perusahaan mereka, akan menguji jumlah yang sempurna fizzle dalam soda. Faktor-faktor ini semua bergabung untuk menciptakan sensasi pada otak Anda terhadap makanan atau minuman tertentu.
2.      Makeup makronutrien sebenarnya dari makanan – campuran protein, lemak, dan karbohidrat yang dikandungnya. Dalam kasus junk food, produsen makanan mencari kombinasi sempurna garam, gula, dan lemak yang menggairahkan otak Anda dan membuat Anda datang kembali untuk makan lebih.

 BAGAIMANA SOLUSINYA UNTUK MENGHINDARI JUNK FOOD ?
Berikut ini beberapa tips untuk menghindari junk food : 
1.  Hal ini sangat berkaitan erat dengan perilaku orang tua, dimana junk food tersebut tak seharusnya dikenalkan pada anak-anak di usia dini. Faktanya saat ini saat bermai ke mall, di Indonesia saja restoran cepat saji dipenuhi dengan keluarga dengan anak-anaknya yang berusia dini. Mungkinkah mereka tidak mengetahui bahaya nya?
Orangtua seharusnya memberikan pendidikan pada anak tentang makanan sampah dan bahayanya, selain itu, orang tua lebih hati-hati memilih produk makanan untuk anak-anak. Atau ketika anak sekolah orang tua memasak makanan di rumah untuk bekal makan siang.

2.  Benefit bagi perusahaan berupa uang memanglah besar dari junk food, namun nyatanya berefek tidak baik bagi kesehatan. Mungkin kitalah yang harus cerdas memilih makanan yang baik untuk tubuh kita sendiri dan anak-anak kita. Jika tidak? mungkin beragam penyakit di atas menerpa kita.
3. Mengkonsumsi beras merah sebagai pengganti nasi putih, karena beras merah dipercaya mengandung lebih banyak serat yang selain dapat membuat perut kenyang, tapi juga memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh.

4. Mengkonsumsi gandum / oat, karena gandum banyak memiliki kandungan serat, protein, asam lemak yang baik, bahan kimia tanaman, vitamin, dan mineral seperti tembaga, besi, seng dan magnesium yang membuat sarapan lebih sempurna.

5. Mengkonsumsi buah-buahan serta menghindari jus kemasan, hal ini dikarenakan jus kemasan mengandung banyak pengawet dan bahan kimia yang membuatnya tidak sehat. Selain itu, untuk membuat tekstur jus sangat halus, semua bagian yang kaya serat akan dihilangkan selama pemrosesan. Jadi, ketika minum jus kemasan, itu berarti kita menambah asupan gula dalam tubuh. Sebaliknya, jus buah gantikan dengan buah-buahan segar utuh. Mereka akan meningkatkan asupan serat dengan manfaat tambahan vitamin.

6. Mengkonsumsi sayuran berdaun seperti bayam, selada termasuk dalam makanan kaya serat yang tinggi akan membantu mengurangi kadar gula darah. Pastikan Anda menyertakan setidaknya satu porsi yang kaya akan protein, baik itu dal, kacang-kacangan, telur atau ikan ke dalam menu harian.



Sumber:
http://halosehat.com/makanan/makanan-berbahaya/bahaya-junk-food-bagi-kesehatan

http://joice99.blogspot.co.id/2013/07/makalah-junk-food.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar